Translate This Blog

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Tampilkan postingan dengan label Aceh Utara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Aceh Utara. Tampilkan semua postingan

Kamis, 28 Juni 2012

PNPM Mandiri Khitan 38 Anak

154logobaruLHOKSUKON - Pengurus PNPM Mandiri Syamtalira Bayu, Aceh Utara bekerja sama dengan Puskesmas setempat, Selasa (27/6) mengkhitan gratis 38 anak dari keluarga tak mampu. Sebelum dikhitan, anak-anak itu dipeusijuek Pimpinan Dayah Huda Syamtalira Bayu, Tgk Anwar Sadaq dan muspika setempat.
“Kepada mereka juga kita berikan kain sarung dan bantuan. Program ini kita laksanakan untuk membantu warga yang tak mampu,” kata Ketua Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) PNPM Mandiri Syamtalira Bayu, Drs Tgk Hamdani Yakob, kemarin.
Sebelumnya, tambah Hamdani, pihaknya telah menyalurkan modal usaha bagi penyandang cacat dan pemberian ternak bagi masyarakat miskin di kawasan itu. “Ini adalah bentuk kepedulian kami pada masyarakat. Kita berharap tahun depan kegiatan ini akan bisa dilaksanakan kembali,”k atanya.(c37)

Editor : hasyim

PNPM Mandiri Khitan 38 Anak

154logobaruLHOKSUKON - Pengurus PNPM Mandiri Syamtalira Bayu, Aceh Utara bekerja sama dengan Puskesmas setempat, Selasa (27/6) mengkhitan gratis 38 anak dari keluarga tak mampu. Sebelum dikhitan, anak-anak itu dipeusijuek Pimpinan Dayah Huda Syamtalira Bayu, Tgk Anwar Sadaq dan muspika setempat.
“Kepada mereka juga kita berikan kain sarung dan bantuan. Program ini kita laksanakan untuk membantu warga yang tak mampu,” kata Ketua Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) PNPM Mandiri Syamtalira Bayu, Drs Tgk Hamdani Yakob, kemarin.
Sebelumnya, tambah Hamdani, pihaknya telah menyalurkan modal usaha bagi penyandang cacat dan pemberian ternak bagi masyarakat miskin di kawasan itu. “Ini adalah bentuk kepedulian kami pada masyarakat. Kita berharap tahun depan kegiatan ini akan bisa dilaksanakan kembali,”k atanya.(c37)

Editor : hasyim

Rabu, 27 Juni 2012

Waled Ajak Tokoh Masyarakat dan LSM Awasi Pembangunan Infrastruktur Desa

Aceh Utara – Tgk Muhammad,  anggota DPRK Aceh Utara  yang akrab disapa Waled, mengajak tokoh masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat dan pengawas lainnya  untuk pro-aktif mengawasi  pembangunan infrastruktrur di desa-desa dalam wilayah Aceh Utara. Pengawasan ini bertujuan untuk menghindari pembangunan infrastruktuk berkualitas rendah oleh kontraktor nakal.

“Banyak pembangunan infrastruktur yang baru dibangun sudah hancur kembali, ini akibat lemahnya pengawasan. Makanya saya ajak tokoh masyarakat dan LSM untuk mengawasi berbagai pembangunan yang terserap dari dana APBK Aceh Utara lewat plot dana aspirasi dewan, harus benar-benar bermanfaat untuk masyarakat desa,” ujar Waled saat mengunjungi salah satu pembangunan baru  lening saluran pembuang di Desa Ulee Tano, Kecamatan Tanah Pasir, Kabupaten Aceh Utara yang bersumber dari dana aspirasi dirinya, Rabu (27/6).

Menurut politikus Partai Aceh ini, pentingnya pengawasan langsung dari sejumlah elemen masyarakat  terhadap pengunaan uang rakyat untuk menghindari terjadinya penyimpangan yang bermuara pada tidak efektifnya penyerapan dana yang dirasakan masyarakat, baik fungsi, manfaat maupun pengunaannya.

Oleh karena itu menurut Waled, plot dana aspirasi dirinya sebagai satu-satunya anggota DPRK Aceh Utara dari PA di dapil 3 Kecamatan Tanah Pasir harus benar-benar terserap untuk kepentingan masyarakat  Kecamatan Tanah Pasir, sebagai upaya mendukung percepatan pembangunan diwilayah Kecamatan tersebut. ”Untuk mengecek pengerjaannya, saya turun langsung ke lokasi pembangunan di beberapa proyek  yang diusulkan masyarakat, karena saya tidak mau plot dana melalui aspirasi saya adanya penyimpangan dalam realisasinya,” sebut Waled.

Disamping itu juga kata Waled, dirinya sebagai wakil rakyat dari masyarakat Tanah pasir tetap pro aktif memperjuangkan dan menggali beberapa sumber dana baik yang berasal dari APBK, Otsus migas maupun beberapa sumber lainnya, untuk peruntukan membangun Kecamatan Tanah Pasir. Misalnya sumber dana berasal dari Otsus migas 2012, Kecamatan Tanah Pasir mendapat kucuran sebesar 4,8 Milyar.

Realisasi dana tersebut kata Walet, sebagian besar terserap untuk pembangunan infrastruktur desa, diantaranya pembangunan lening saluran desa Alue Grib, pembangunan Hotmix halaman Kapolsek dan Koramil, pekerasan jalan Keutapang – Kuala keoreto, dan lening pembawa di Desa Mee Merbo.

“Selagi saya masih di dewan,  akan terus saya perjuangkan pembangunan untuk kesejahteraan rakyat di Tanah Pasir.” pungkasnya. (Almasyari)

Waled Ajak Tokoh Masyarakat dan LSM Awasi Pembangunan Infrastruktur Desa

Aceh Utara – Tgk Muhammad,  anggota DPRK Aceh Utara  yang akrab disapa Waled, mengajak tokoh masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat dan pengawas lainnya  untuk pro-aktif mengawasi  pembangunan infrastruktrur di desa-desa dalam wilayah Aceh Utara. Pengawasan ini bertujuan untuk menghindari pembangunan infrastruktuk berkualitas rendah oleh kontraktor nakal.

“Banyak pembangunan infrastruktur yang baru dibangun sudah hancur kembali, ini akibat lemahnya pengawasan. Makanya saya ajak tokoh masyarakat dan LSM untuk mengawasi berbagai pembangunan yang terserap dari dana APBK Aceh Utara lewat plot dana aspirasi dewan, harus benar-benar bermanfaat untuk masyarakat desa,” ujar Waled saat mengunjungi salah satu pembangunan baru  lening saluran pembuang di Desa Ulee Tano, Kecamatan Tanah Pasir, Kabupaten Aceh Utara yang bersumber dari dana aspirasi dirinya, Rabu (27/6).

Menurut politikus Partai Aceh ini, pentingnya pengawasan langsung dari sejumlah elemen masyarakat  terhadap pengunaan uang rakyat untuk menghindari terjadinya penyimpangan yang bermuara pada tidak efektifnya penyerapan dana yang dirasakan masyarakat, baik fungsi, manfaat maupun pengunaannya.

Oleh karena itu menurut Waled, plot dana aspirasi dirinya sebagai satu-satunya anggota DPRK Aceh Utara dari PA di dapil 3 Kecamatan Tanah Pasir harus benar-benar terserap untuk kepentingan masyarakat  Kecamatan Tanah Pasir, sebagai upaya mendukung percepatan pembangunan diwilayah Kecamatan tersebut. ”Untuk mengecek pengerjaannya, saya turun langsung ke lokasi pembangunan di beberapa proyek  yang diusulkan masyarakat, karena saya tidak mau plot dana melalui aspirasi saya adanya penyimpangan dalam realisasinya,” sebut Waled.

Disamping itu juga kata Waled, dirinya sebagai wakil rakyat dari masyarakat Tanah pasir tetap pro aktif memperjuangkan dan menggali beberapa sumber dana baik yang berasal dari APBK, Otsus migas maupun beberapa sumber lainnya, untuk peruntukan membangun Kecamatan Tanah Pasir. Misalnya sumber dana berasal dari Otsus migas 2012, Kecamatan Tanah Pasir mendapat kucuran sebesar 4,8 Milyar.

Realisasi dana tersebut kata Walet, sebagian besar terserap untuk pembangunan infrastruktur desa, diantaranya pembangunan lening saluran desa Alue Grib, pembangunan Hotmix halaman Kapolsek dan Koramil, pekerasan jalan Keutapang – Kuala keoreto, dan lening pembawa di Desa Mee Merbo.

“Selagi saya masih di dewan,  akan terus saya perjuangkan pembangunan untuk kesejahteraan rakyat di Tanah Pasir.” pungkasnya. (Almasyari)

Warga Buket Nibong Kesulitan Usir Hama Babi

Pantonlabu – Warga Dusun Buket Nibong, Desa Buket Jrat Manyang, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara mengaku kesulitan untuk mengusir hama babi yang kerap hari menyerang ratusan hektare kebun kelapa sawit mereka.

Warga Dusun Buket Nibong, Andir (55) yang ditemui AtjehLINK di lokasi kebun kelapa sawit pada Rabu (27/6) mengatakan, hama babi yang menyerang kelapa sawit sangat sulit diatasi. Meskipun telah berbagai cara ia lakukan, namun juga tak mampu mengendalikan keselamatan kebun sawitnya. “Kami selaku pemilik lahan sawit telah berusaha semaksimal mungkin tapi lahan kami tetap diganggu babi,” ujarnya.

Menurutnya, salah satu upaya yang kerap dilakukan untuk mengusir hama binatang buas tersebut yakni dengan cara mengajak setiap warga yang memiliki kebun kelapa sawit untuk ikut kompak bersama memburu babi dengan menggunakan senjata tajam parang atau tombak runcing. “Biasanya kami lakukan upaya seperti itu seminggu 3 kali untuk membantu mengurangi ancaman babi terhadap bibit sawit yang masih kecil maupun yang sudah mulai panen,” ujarnya lagi.

Warga lainnya di sekitar desa tersebut antara tiga dusun yaitu  Dusun Buket Nibong, Dusun Buket Ujong Blang dan Dusung Buket Tingoh, juga mengeluhkan mereka merasa penuh kesulitan untuk memberdayakan bibitan kelapa sawit yang masih muda akibat diganggu babi.

Sementara itu, Camat Tanah Jambo Aye, Drs Amir Hamzah yang dikonfirmasi via telpon seluler, kepada AtjehLINK mengatakan, dirinya akan siap membantu dengan upaya seperti yang dilakukan warga yang memiliki kebun kelapa sawit tersebut. “Saya akan mengajak warga sekitar itu untuk kita adakan setiap hari Jum’at kita harus kompak memburu babi, seperti yang kami lakukan dulu di Kecamatan Langkahan,” imbuhnya.

Jika tak mempan, kata Amir Hamzah, salah satu cara lain untuk memastikan keselamatan kebun kelapa sawit, yakni dengan menjaga kestabilan hutan. “Biarkan sedikit hutan yang tidak dimanfaatkan untuk kehidupan komunitas babi. Sedangkan di sekitar kebun itu dibersihkan. Kalau sudah bersih, mungkin babi tidak lagi menganggu habitat warga,” imbuhnya lagi. (Jamal)

Warga Buket Nibong Kesulitan Usir Hama Babi

Pantonlabu – Warga Dusun Buket Nibong, Desa Buket Jrat Manyang, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara mengaku kesulitan untuk mengusir hama babi yang kerap hari menyerang ratusan hektare kebun kelapa sawit mereka.

Warga Dusun Buket Nibong, Andir (55) yang ditemui AtjehLINK di lokasi kebun kelapa sawit pada Rabu (27/6) mengatakan, hama babi yang menyerang kelapa sawit sangat sulit diatasi. Meskipun telah berbagai cara ia lakukan, namun juga tak mampu mengendalikan keselamatan kebun sawitnya. “Kami selaku pemilik lahan sawit telah berusaha semaksimal mungkin tapi lahan kami tetap diganggu babi,” ujarnya.

Menurutnya, salah satu upaya yang kerap dilakukan untuk mengusir hama binatang buas tersebut yakni dengan cara mengajak setiap warga yang memiliki kebun kelapa sawit untuk ikut kompak bersama memburu babi dengan menggunakan senjata tajam parang atau tombak runcing. “Biasanya kami lakukan upaya seperti itu seminggu 3 kali untuk membantu mengurangi ancaman babi terhadap bibit sawit yang masih kecil maupun yang sudah mulai panen,” ujarnya lagi.

Warga lainnya di sekitar desa tersebut antara tiga dusun yaitu  Dusun Buket Nibong, Dusun Buket Ujong Blang dan Dusung Buket Tingoh, juga mengeluhkan mereka merasa penuh kesulitan untuk memberdayakan bibitan kelapa sawit yang masih muda akibat diganggu babi.

Sementara itu, Camat Tanah Jambo Aye, Drs Amir Hamzah yang dikonfirmasi via telpon seluler, kepada AtjehLINK mengatakan, dirinya akan siap membantu dengan upaya seperti yang dilakukan warga yang memiliki kebun kelapa sawit tersebut. “Saya akan mengajak warga sekitar itu untuk kita adakan setiap hari Jum’at kita harus kompak memburu babi, seperti yang kami lakukan dulu di Kecamatan Langkahan,” imbuhnya.

Jika tak mempan, kata Amir Hamzah, salah satu cara lain untuk memastikan keselamatan kebun kelapa sawit, yakni dengan menjaga kestabilan hutan. “Biarkan sedikit hutan yang tidak dimanfaatkan untuk kehidupan komunitas babi. Sedangkan di sekitar kebun itu dibersihkan. Kalau sudah bersih, mungkin babi tidak lagi menganggu habitat warga,” imbuhnya lagi. (Jamal)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Blogger Gadgets